Lagi..
Sekali lagi..
Aku harap ini keputusan yang tepat terhadap waktu. Aku tak meminta lebih. Aku hanya ingin tenang.
Benar - benar tenang.
Sendiri dan terus terang, hanya sendiri. Paham bukan?
Tak ada yang halangi.
Tak ada yang mampu menghambat mimpiku. Termasuk tekatku.
Tak munafik, aku sama seperti mereka yang selalu mengejar waktu dan mimpi lima centimeter didepan penglihatannya.
Tetapi...
Bermimpi itu tidak salah, yang salah adalah ketika mimpi itu tidak berani kamu raih dan memberhentikannya sejenak sebelum itu dicoba. Iya, seperti mimpi ini. Mimpi yang sudah terlalu larut kubawa dalam genggaman nadiku. Yang entah sampai kapan akan aku genggam. Entahlah!
Mulai...
Jenuh. Penat. Sumpek. Stress. Pusing.
Iseng aku bertanya, Lalu sampai kapan aku merasakan hal ini terus menerus?
Jawabnya simple.
Sekarang, baiknya...
Aku pergi sementara. Menghilang sejenak dari kehidupan yang nyata, lalu perlahan mencari kejatian nafasku. Rasanya ingin kulukiskan kenangan terindah selama ini diatas kanvas putih, tempat biasa aku merajut benang. Ingin aku rangkai lagi kesalahan rajutanku dari awal hingga menjadi sebuah rajutan dan barang yang menarik lagi.
Aku butuh semangat. Aku butuh tenang. Aku butuh sosok yang mampu mengatakan bahwa aku masih dibutuhkan. Aku butuh pemikiran jernih sebelum semua mimpi itu nantinya akan aku raih. Aku butuh semua. Semua yang telah lama menelan ludahku secara perlahan.
Mereka? Jauh.
Lebih baik, aku bernafas sejenak dari sini untuk bisa melihat mereka tersenyum kembali. Setidaknya, ketika aku kembali semua menjadi lebih baik lagi.
Termasuk kamu...
MIMPI-KU!
*Salam Mimpi*
Serpong, 29 Mei 2013 | 00: 38
YIEN