Dan malam ini, kembali aku rasakan rasa ini, masih teringat secangkir rasa teh itu. Pahit. Manis. Bercampur satu. Ku belajar untuk melupakan cerita senduku, tetapi nyatanya tak bisa. Aku sudah terlalu fasih. Fasih akan rasa ini. Aku coba. Sekali saja, dan mungkin terakhir. Mengenang tentangnya sambil mendengar suaranya yang begitu khas di dengingan telingaku. Oh tuhan, aku mendengarnya. Dia begitu menggigit tulangku yang lembut.
Ingin ku nyatakan hal ini malam ini, tetapi aku takut. Aku takut jika aku salah, salah menilai hatimu. Karna kau telah memilih pijakan baru untuk kau bernaung. Aku tak berani, bukan aku tak mau. Hanya ragu.
Dan kata ini yang akan menemani rindu malam ini. Maka sungguh, aku rindu. Aku rindu. Aku sayang kamu, J.
tenang katakanlah saja. aku pasti mendengar :)
BalasHapus