Puisi ini gue buat dengan kata - kata sederhana, gak bagus, gak mewah tetapi menyentuh (katanya pendengar loh waktu gue bacain puisi ini).
Puisi ini gue buat dalam keadaan setengah sadar sekitar pukul 3.15 ( pagi bro ) dengan keadaan mata dan pikiran yang sedang melayang - layang dan ( cukup ) menjenuhkan. Bagaimana tidak? Dari berbagai aktivitas pun di lakukan hari itu, capek dong? Iya! Tetapi, demi mata kuliah bahasa Indonesia gua rela buat puisi ini dengan kesendirian dan di temani suara "ngorok" teman sekamar gua *nomention* yang begitu membuat konsentrasi terganggu (sedikit) hahaha. Tapi, no problem lah!
Oke, lanjut .. Puisi ini awalnya gua tulis di dalam note handphone bb gua, dengan posisi enak banget, tidur di kasur kesayangan dormitory UMN, terus pasang lagu instrumen dan pakai headset, terus dinginin ac kamar kesayangan gua, terus berselimut di dalam selimut (nah loh?) hahahaha. Posisi yang dinantikan dan didambakan banget bagi setiap pecinta pulau kapuk :p hihihi .
Mau nyari kata - kata ini pun sampai ribet banget dong. Perlu diam. Tenang. Fokus. ( gua terlalu lebai gak sih? gua rasa iya. Hufff *abaikan) Dan akhirnya di dalam keheningan pagi menjelang subuh itu, gua dapat menyelesaikan tugas puisi untuk presentasi matkul Bahasa Indonesia untuk pengambilan nilai presentasi setiap anak dan puisi ini gua pakai untuk awal pembukaan presentasi . hihihi .
Dan ini dia puisi gua *yang gak seberapa* -____-
JIWA BERAPI
Karya : Yosephina Indah Esian Nefo
Desiran air menghantam wajah yang lugu
Terangnya langit dikalbu membuat beku
Dinginnya bulan menusuk salju
Demi sebuah kata yang syahdu
Detik waktu entah kemana
Tak mengerti arti detaknya
Yang ada hanya secangkir kopi sastra
Untuk sekedar menemani bercerita
Merobek cakrawala meraih mimpi
Untuk sebuah kotak tak bernyali
Hanya mata, telinga dan kaki yang titis
Yang akan berangkat dan bertekun sebagai JURNALIS!
#YIEN
0 komentar:
Posting Komentar