Sabtu, 26 Januari 2013

Posted by Unknown | File under :

Siangan mentari silaukan hati
Ombak di bahari melebur sepi
Hijau semeru terogoh api
Ibarat aku melawan medi

Angan dirasa telah terasah nestapa
Susunan dilema telah tertata
Tapi sayang, harus merana
Tersorot aku jauh berbeda

Genggamanku melayang terbang
Layaknya sebuah lelayang
Sudah kubautkan perlahan
Nyatanya pun tak sanggup bertahan

Lambat laun ku berdiri
Menopang diri yang telah mati
Percayakan semua pada mimpi
Akankah siangan mentari sucikan diri ?


by: Yosephina Indah Esian Nefo   

Kamis, 24 Januari 2013

Posted by Unknown | File under :
Puisi ini gue buat dengan kata - kata sederhana, gak bagus, gak mewah tetapi menyentuh (katanya pendengar loh waktu gue bacain puisi ini). 

Puisi ini gue buat dalam keadaan setengah sadar sekitar pukul 3.15 ( pagi bro ) dengan keadaan mata dan pikiran yang sedang melayang - layang dan ( cukup ) menjenuhkan. Bagaimana tidak? Dari berbagai aktivitas pun di lakukan hari itu, capek dong? Iya! Tetapi, demi mata kuliah bahasa Indonesia gua rela buat puisi ini dengan kesendirian dan di temani suara "ngorok" teman sekamar gua *nomention* yang begitu membuat konsentrasi terganggu (sedikit) hahaha. Tapi, no problem lah!

Oke, lanjut .. Puisi ini awalnya gua tulis di dalam note handphone bb gua, dengan posisi enak banget, tidur di kasur kesayangan dormitory UMN, terus pasang lagu instrumen dan pakai headset, terus dinginin ac kamar kesayangan gua, terus berselimut di dalam selimut (nah loh?) hahahaha. Posisi yang dinantikan dan didambakan banget bagi setiap pecinta pulau kapuk :p hihihi . 

Mau nyari kata - kata ini pun sampai ribet banget dong. Perlu diam. Tenang. Fokus. ( gua terlalu lebai gak sih? gua rasa iya. Hufff *abaikan) Dan akhirnya di dalam keheningan pagi menjelang subuh itu, gua dapat menyelesaikan tugas puisi untuk presentasi matkul Bahasa Indonesia untuk pengambilan nilai presentasi setiap anak dan puisi ini gua pakai untuk awal pembukaan presentasi . hihihi . 

Dan ini dia puisi gua *yang gak seberapa* -____- 

JIWA BERAPI 
Karya : Yosephina Indah Esian Nefo 


Desiran air menghantam wajah yang lugu 
Terangnya langit dikalbu membuat beku 
Dinginnya bulan menusuk salju 
Demi sebuah kata yang syahdu 

Detik waktu entah kemana 
Tak mengerti arti detaknya 
Yang ada hanya secangkir kopi sastra 
Untuk sekedar menemani bercerita 

Merobek cakrawala meraih mimpi
Untuk sebuah kotak tak bernyali 
Hanya mata, telinga dan kaki yang titis
Yang akan berangkat dan bertekun sebagai JURNALIS! 


#YIEN 

Selasa, 22 Januari 2013

Posted by Unknown | File under :
Ya.. kata - kata itu yang terlintas ketika gue mencoba untuk menulis di blog ini. Entah kenapa? Rasanya itu, sumpek banget! 
Bayangpun, gue besok ujian UAS Kewarganegaraan dong, dan malam ini gue malah asik-asikan buat blog dengan sok hebringnya (berhubung blog baru) 

Pagi ini, gua berniat untuk menginap (terakhir kalinya) di kos temen gue si *tasha sebut saja begitu namanya. Dia berada di sebelah kanan gue sambil baca buku dan mencoba mempelajari materi uas untuk besok, sedangkan gue? Duh, BLOON! Ngapain coba malah buka blog dan nulis ini disini, ya disini. Aneh !

Orang - orang sampai berlomba - lomba untuk mendapatkan nilai sedangkan gue hanya berangan dan stuck di tempat dengan mencoba untuk (bisa) tetapi kenyataan (belum) bisa .. huff -__- 
Gue hanya bisa berharap kalau gue besok bakal dapat ilham waktu ujian dan bisa liburan dengan tenang, setelahnya. hahahahaha 

*yawn 


--Disela kepenatan jiwa--



#YIEN

Posted by Unknown | File under :
DUA : Nafas Dibalik Nadi Cinta

Sebuah Kisah Klasik Senandung Dilema yang bermula dari perempuan yang ditorehkan dari perempuan yang memiliki badan mungil dan berparas manis. Ia adalah perempuan yang sangat beruntung, dimana kehidupannya di warnai dengan bintang - bintang yang terang dan indah. Sungguh bahagia.
Namun sayang, ternyata keindahan hidupnya tak seindah mega yang terbenam. Dilema pun datang merogoh jiwanya yang sepi. Seolah kebahagiaan tak berpihak kepadanya. 

Akankah ada bintang terang yang setia menemani sang bulan dikala malam datang merobek cakrawala ? 

Ya, itulah sinopsis yang ku gambarkan ketika aku berani menuliskan sebuah novel perdana dengan judul DUA : Nafas Dibalik Nadi Cinta ini sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Creative Writting untuk semester 1 ini. 

Penasaran dengan ceritanya? 
Lagi proses ingin menerbitkan novel ini kok. Di tunggu yaaaa..