Rabu, 25 Desember 2013

Posted by Unknown |
Kembali dalam sebuah alunan lagu senja itu. Seperti biasa, aku sambil menikmati indahnya pemandangan yang begitu memanjakan mata. Hidangan segelas kopi hangat dan roti bakar kesukaanku pun tetap setia berada dihadapanku saat ini. Sendiri, ya begini kegiatan yang selalu aku lakukan ketika mencoba melarikan diri dari segala kesibukanku sehari - hari. Menurutku dengan duduk lalu menikmati pemandangan dengan ditemani secangkir kopi hangat kesukaanku itu sudah sangat istimewa. Suasana yang selalu dirindukan setiap tahunnya, bahkan aku jarang melakukannya. Biasanya, aku ditemani dengan seseorang pria yang juga "hampir" memiliki hobby sama. Sayangnya, saat ini Ia sedang merantau ke negeri seberang untuk menafkahi keluarganya, katanya. Entahlah, sahabat yang satu itu memang begitu "getol" mencari sesuap nasi tetapi aku bangga, Ia tetap istimewa. 

Abaikan sedikit mengenainya. Kembali aku merajut angan dengan asa. Aku belum menemukan jawabannya setelah kopiku habis tiga gelas, entah mengapa. Sepertinya saat ini aku mulai gila. Tidak biasanya aku menghabiskan secangkir kopi begitu cepat. Mungkin rasa kopi di toko ini yang enak. Mungkin... 

Aku memiliki banyak sekali teka teki kehidupan, melihat dari beberapa sudut bercerita tentang masalahnya satu per satu. Aku biasa, bahkan aku sudah memiliki julukan sendiri "si gadis penakluk cinta" dari beberapa orang yang memiliki pengalaman berbeda. Tetapi, kali ini aku rasakan ada yang berbeda dari satu makhluk ciptaannya ini. Entah apa yang berbeda, tetapi aku mulai merasakannya. Ia benar - benar berbeda. 

Kembali aku mencoba mengingat beberapa memori terekam yang datang segilintir menghadangku beberapa waktu lalu. Aku tahu, ada tekanan sendiri dalam batinnya. Perlahan aku mencoba masuk kedalam kehidupannya, satu per satu. Langkah demi langkah. Tidak pernah berhasil. Gagal. Dan lagi. 
Nyatanya, selama ini aku biasa masuk ke lahan orang tanpa disuruh, tetapi kali ini justru aku dipaksa untuk berada di luar lahan sambil menunggu petani datang dan memberikan hasilnya kepadaku, layaknya "pembeli". Tidak dapat ku pecahkan sendiri juga rupanya. Mungkin aku butuh waktu untuk menyelesaikannya. Sedikit demi sedikit aku akan bisa menjadi "petani dalam ladangnya"

Tak terasa sudah sembilan jam aku berada disini untuk duduk dan menikmati senja hingga tak terlihat lagi...

"Permisi Bu..." ucap salah satu wanita pelayan di toko ini sambil mengelus pundakku.
"Ahh.. Iya mbak. Ada apa?" jawabku sedikit tercengang-cengang, ya aku dalam kondisi setengah sadar. Aku tertidur. 
.....
"Maaf Mbak.. Saya akan segera pulang. Terimakasih. Selamat Pagi" lanjutku. 

Wanita itu hanya tersenyum dan aku tahu, ia mengerti... Jawabannya. 





Cerita dari beberapa surat 
Sudut Bangku-Senja 



Posted by Unknown |
Merantaulah maka kau akan menemukan siapa "mereka"
 dibalik senyum-Mu


Saat apapun tetap berikan senyum termanismu,
Gadis kecilku...


Ketika kamu merasa "tersendiri"
Gunakan lutut, tangan, & matamu untuk memulai 
'mendoakan'nya


Tidak akan pernah Mama tinggalin kamu tidur sendirian dijalan yang ramai 
penuh dengan 'manusia' nak! 


 Jangan lupa untuk selalu
 berdoa, bersyukur dan berbagi 


- Mama - 


Posted by Unknown |
Merry Christmas Everyone who Celebrate It !!! 


Semoga damai dan kasih natal selalu senantiasa menyertai kita semua. Amin. 
Tuhan Memberkati :') 





Salam dari : 
Sudut Bangku Senja 

Kamis, 10 Oktober 2013

Posted by Unknown |
Hari ini, 11 Oktober 2013 adalah masa penentuan REGENERASI OBSCURA bagi kami para Pecinta Photography Universitas Multimedia Nusantara. Setelah dua minggu melakukan berbagai macam proses pemilihan akhirnya kami mendapatkan kandidat baru sebagai Badan Pengurus Harian Obscura Generasi 06! 

Ketua : Janice 
Wakil Ketua : Indah 
Sekretaris : Ella 
Bendahara : Anggie 
Humas : Hansen 
Koor.Pelatihan : Tantra 

Bukan hal mudah untuk kami berenam dapat menjadi "tangan kanan" dari semua obscrew. Segala tanggungjawab, kesetiaan, kewajiban, konsekuensi, dan berbagai macam 'sentilan kehidupan', dll akan kami laksanakan semaksimal mungkin untuk Obscura yang lebih baik lagi. 

Ini bicara pengabdian. Pengabdian yang tidak akan pernah terbayarkan oleh apapun. Pengabdian yang tidak pernah mengenal kata "lelah" dan pengabdian yang akan selalu "setia". Kami percaya, kami adalah keluarga. Kami adalah satu. Kami SOLID! 


*
Terimakasih untuk Angkatan 05 Obscura, UKM Photography Universitas Multimedia Nusantara. Kalian semua luar biasa! Terimakasih untuk segala pengajaran, bimbingan, pengabdian yang totalitas demi kami semua TANPA pernah kenal lelah :) Salut untuk kalian, wahai Kakak-kakakKU. SUKSES SELALU UNTUK KALIAN SEMUA! Tuhan Memberkati... 

Terimakasih kawan Angkatan 06 yang telah memilih kami sebagai 'orang pilihan' yang kalian percaya untuk memimpin obscura untuk semakin maju ke depan dan lebih baik lagi. Terimakasih. Kami butuh kalian semua, kami tidak akan bisa sempurna tanpa kalian. Bantu dan support kami dalam hal apapun itu. Kita akan tetap bersama, selamanya... Kalian semua tetep the best dan selalu dihati! Love :* 

Obscura, WE LOVE YOU!!! 



Badan Pengurus Harian Obscura Gen 06 :) 








Badan Pengurus Harian Obscura Gen 05 :) 












Ketua dan Wakil Ketua Obscura Gen 6 :) 




MY FAMILY, OBSCURA 06! LOVE :* 

Jumat, 27 September 2013

Posted by Unknown |
Lalu berpikir bahwa semua ini sia-sia? TIDAK! Sama sekali tidak! Kita sudah dewasa, kita sudah bisa berpikir mana yang serius, mana yang terbaik dan mana yang tidak. Seharusnya dengan adanya ini kita semakin memiliki pandangan yang luas lagi akan sebuah "keputusan"

Satu hal yang harus kamu ingat, kenangan bukanlah suatu hal yang harus di lupakan tetapi menjadi salah satu hal termanis yang pernah dilakukan. Bahkan menjadi sebuah noda tersendiri di selembar kertas kosong. 

Waktu tujuh bulan bukanlah waktu yang sebentar untuk mengerti akan sebuah karakter seseorang. Ketika sebuah mimpi yang sudah di rangkai diatas kanvas yang halus dan bersih lalu ternoda tanpa sengaja, apakah harus menyesal? Tidak juga. 
Sebaiknya, kita bisa menjadi sebuah kanvas yang bersih tadi, kembali suci, kembali sabar dan kembali menerima bahwa memang segala usaha yang telah dilakukan tidak selamanya berbuah manis dan indah sesuai harapan. 

Ya, segalanya memang ada percobaan, ada tantangan dan harus dirajut lagi dari awal hingga bisa menjadi sesuatu yang indah dan menarik. 

Sama seperti kita. Kita yang masih kurang dari kata sempurna dan sedang gagal dalam sebuah kata cinta. Maaf. Mungkin ini bagian dari pengungkapan makna dari sebuah kata yang hampir tidak pernah terucap sedikitpun dalam ruang dan waktu. 

Jika memang ini yang terbaik untuk tujuh bulan yang telah terlewati, aku hanya berharap kita bisa menjadi sebuah sahabat dari sebuah peristiwa yang sudah terjadi bukan menjadi sebuah api yang justru semakin membesar dan membakar segalanya. 

Awal yang indah pasti juga memiliki sebuah akhir yang indah. Semoga kamu tidak akan pernah lupa akan sebuah moment terindah kita. Moment termanis kita waktu menghabiskan sisa detik yang ada beberapa bulan lalu. 

Aku harap, kita masih bisa menyimpan nya di dalam sebuah kotak cinta yang tidak akan pernah terbuka lagi tetapi menjadi sebuah kotak yang bermanfaat dan berpengalaman. 

Sekali lagi, aku percaya waktu. Jika nanti tiba waktu yang berbicara, kita akan dipertemukan disebuah ruang dan waktu yang indah. Mulai berbicara tentang kotak cinta yang kita simpan bersama. 

Terimakasih telah menjadi salah satu bagian noda terindah dalam lembaran kertas kenanganku. Aku pun yakin, akan ada kertas - kertas lain yang senantiasa menemani langkah-langkahmu dalam menggapai kenangan, tentang "kotak cinta" selanjutnya. 


For : 
Kotakcintaku, SIHT :) 

Selamat malam. 
Salam, 

- Pecinta Sudut BangkuSenja- 





Gading Serpong, Tangerang 
28 September, 2013 
02:07 AM


Selasa, 24 September 2013

Posted by Unknown |


"Pesan non verbal tak selamanya bisa tersampaikan dengan baik"











Mari tidur. Lupakan. Terimakasih.
 Selamat istirahat.

- Pecinta sudut BangkuSenja-










September, 2013 
12:59 AM

Rabu, 18 September 2013

Posted by Unknown |
http://video.liputan6.com/main/read/42/1155518/0/nasib-harga-kedelai

Yuk, lihat hasil project kami di SCTV Goes To Campus UMN. Walaupun dalam perlombaan Citizen Journalism ini kami tidak mendapatkan juara tetapi setidaknya kami sudah pernah mencoba pengalaman baru untuk lebih dan lebih lagi menuju ke masa depan yang baik, terutama di dalam dunia Broadcast maupun Jurnalistik TV :) 

@Indaheef
@_RobbySetyawan_
@SatriaYNWA


Selasa, 13 Agustus 2013

Posted by Unknown |
Tuhan adalah gembalaku 
Takkan kekurangan aku
Ia membaringkan aku 
Di padang berumput hijau 

Ia membimbingku ke jalan yang benar 
Ia menyegarkan jiwaku 
Ia menuntunku ke arah yang benar 
Oleh karna, Namanya...

Sekalipun.. 
Aku berjalan dalam lembah kekelaman 




Lirik lagu sekolah minggu. 
Pagi ini denger lagu itu di salah satu stasiun radio. 
Rindu menjadi anakanak :') 

Posted by Unknown |
Sore itu aku membangunkan niat yang mulai setengah 'meng-iya-kan' keinginan ku untuk mampir sejenak ke Bangku Senja (Postingan beberapa pekan lalu). Suasananya pun masih tak berubah walau sudah sekian lama aku tidak mampir ke tempat ini. Dingin, sejuk, nyaman, tentram, sepi, dan damai. Seperti biasa yang dulu aku juga pernah lakukan adalah bercerita kepada Bangku Senja tentang keluh kesahku menghadapi dunia yang kejam. Sampai aku bisa meneteskan air mata kesakitan tepat dibalik matahari dan pohon yang besar itu, kemudian perlahan melihat buku diariku sudah penuh dengan tetesan itu. Namun, masih terasa ada yang kurang saat aku berada disana. Jujur, aku merindukan makhluk ciptaan-Nya beberapa bulan yang lalu. Biasanya ia datang saat aku mampir ke Bangku Senja dan mendengarkan semua celotehanku tentang kehidupan. Kali ini aku rasa dia telah menemukan pasangan hidupnya. Atau mungkin, ia sibuk sehingga tidak bisa berdiam sejenak mendengarkanku. Ah, aku paham. Dia juga makhluk ciptaan-Nya yang boleh bebas kemana saja, merasakan indahnya dunia diluar sana. Menikmati udara segar, melintasi berbagai negara bahkan benua, memeluk sunset dan mencintai sunrise, dan yang jelas ia dibebaskan untuk memilih apa yang terbaik untuk hidupnya. Ya kan? Iyalah! Dia makhluk yang sungguh beruntung bahkan jika aku dapat di lahirkan kembali, aku hanya ingin seperti dia, bisa mengepaskan sayap dan terbang kemanapun aku suka, melupakan masalah, lari dari kenyataan dan bahkan bisa meninggalkan semua yang ada sekarang. 

Tetapi, kembali lagi. Aku tahu aku tidak sendiri, bangku senja ini juga sama sepertiku. Dia hanya sebuah bangku berukuran sedang, kusam, kotor, bau, dan tidak terawat. Kalau dia bisa berbicara mungkin dia ingin seperti makhluk ciptaan-Nya itu. Sudah aku sukuri semua apapun yang ada sekarang bersama bangku senja. Walaupun aku merasa sepi dan ada teka teki dibalik senja tetapi aku tetap harus selalu tersenyum agar aku tidak memudarkan senyum yang terpancar sore ini, di tempat ini. Cukup bahagia untukku melihat sekitarku bahagia dan itu karna senyumanku yang begitu menguatkan posisi mereka, bangku senja. Aku harap aku selalu bisa duduk, menulis, lalu berceloteh lagi di tempat ini hingga aku kembali dan semua yang ku mau tetap sama, ada makhluk ciptaan-Nya. :) 


Postingan 'Di Bangku Senja' beberapa pekan lalu. 
http://indah-neef.blogspot.com/2013/06/di-bangku-senja.html


*Di balik catatan Bangku Senja* 
13 Agustus 2013 
YIEN 

Senin, 08 Juli 2013

Posted by Unknown |
Terimakasih hanya ku ucapkan pada blog ku yang satu ini. Kenapa? Ya, karna hanya dia ini tempat aku mencurahkan segala isi unek - unekku. Aku mungkin bukan bagian dari mereka yang bisa langsung cerita dan langsung plong. Bukan. Aku bahkan cerita dengan siapapun yang aku percayai, tetapi belum sepenuhnya merasa plong. Justru, dengan adanya blog ini aku bisa menangis sekalipun di depan layar laptop yang sudah mulai lapuk di makan waktu ini. 

Pernah, aku sedang merasakan kesedihan yang mendalam sehingga aku menangis dan laptopku basah di banjiri air yang tidak tahu dari mana asalnya. Waktu itu aku terpuruk dan bingung harus cerita ke siapa. Ya, ke blog inilah aku lari dari kehidupan yang nyata. Walaupun aku tahu ia pun tidak pernah membalas segala ceritaku, tetapi aku merasa puas. Puas. Lega. Plong! 

Dan malam ini, kembali aku ingin mencurahkan perasaan ini. Tetapi jujur, kali ini aku hanya curhat. Hanya curhat. Dan bukan mengandai-andaikan sesuatu. Aku sedang merasakan sebuah kegelisahan hati yang tak menentu. Dan apa itu pun aku hingga kini tidak bisa menjawab, hanya hatiku yang merasakan tetapi tidak bisa mencurahkan. Iya, ini hanya di bibir. Untuk tahu dalam nya pun hingga kini aku masih resah. Apa sih? Kenapa sih? Terus gimana sih? Entah. 

Makanya, mengapa aku sering mengatakan "Aku lelah, Tuhan". Ya ini tadi. Ya karena aku terlalu terbawa oleh rasa yang aku pun tidak mengerti apa. Aneh kan? Bingung kan? Sama :| 
Ingin sekali aku temukan apa sih di balik ini semua tetapi mungkin semua nya butuh waktu, semua nya butuh proses. Aku mengerti. Aku paham. Aku yang harus bisa lebih bersabar. 

Ahhhh, ingat kata- kata sabar pun terkadang aku masih merasa kesal dan jengkel. Nggak ngerti sama orang - orang yang selalu "dengan secara tidak sadar" dapat memperlakukan aku dengan se-iya-nya dan se-enak-nya. No comment soal ini. Yang jelas aku mulai merasa aku lelah untuk terus bersabar dan entah sampai kapan aku harus merasakan hal ini lalu melakukan hal ini untuk "mereka". Entah. 

Sekarang, aku cuma bisa percaya sama waktu dan keadilan ruang hati yang sudah tertata rapi di dalam bungkusan kehidupan. Aku akan coba jalani ini dan perasaan yang mungkin mulai berkurang persennya akan kepercayaan diri sendiri dan kejujuran hati. :''' 


Terimakasih ya lelah. Kamu selalu bisa senantiasa menguatkan aku dalam keadaan apapun itu. Dalam bentuk apapun itu, kamu yang bisa buat aku menjadi dewasa dan berhasil mengeluarkan titik air mata yang tidak pernah berhenti hanya untuk orang semacam-Nya. 


*
Curhatan Malam yang Gak Jelas 
-_____- 
YIEN, Be Patient! | Thanks Jesus :'') 

Selasa, 25 Juni 2013

Posted by Unknown | File under :
Semuanya sama seperti semula saat aku duduk di bangku senja, melihat salah satu makhluk ciptaan-Nya datang hinggap di ujung bangku itu, seolah berucap "Selamat Pagi, Senja. Bangku Senja". Tanpa berbasa - basi aku mengajaknya bicara, bicara tentang dunia yang begitu indah, pagi itu. Berbicara tentang udara, awan, pohon yang hijau, desiran angin, percikan air sungai di lembah, tepat di depan bangku senja. Ia pun hanya menjawab satu hal "Kamu begitu sempurna, Senja". Aku hanya tersenyum miris. Ku lanjutkan lagi kisahku, awalnya ku ragu untuk berceloteh tentang arti nafas surga ini, berselang waktu aku memberanikan diri untuk meyakinkan apa yang harusnya aku katakan. Dia begitu menyimak. Perlahan. Matanya mulai lelah. Terkadang ia sambil mengepaskan sayapnya dan aku mulai merasakan dia sungguh mendengarkan hal ini. 

Aku memang suka begini, suka sendiri dan menjauh dari kerumunan hiruk piruk kota yang begitu penat. Dan aku lebih suka membaur dengan bangku senja yang begitu rapuh dan tak layak lagi untuk ku duduki. Sudah hampir setengah umurku aku habiskan di tempat ini. Tetap tidak berubah, suasana dan nuansa nya pun tetap sama. Tidak merubah rasa ini. Entah mengapa ia bisa membuat aku tenang, begitu tenang. Damai. Sejuk. Dingin. Hingga kini, hanya bangku senja yang aku rindukan. Berharap agar suasana itu tetap sama saat aku kembali kesana. 

"Ku ingin dia yang sempurna.. 
Untuk diriku yang biasa. Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya, ku ingin smua yang ada pada dirinya. 
Ku hanya manusia biasa, Tuhan bantu aku tuk berubah. Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya, tuk menjadi seorang yang sempurna, untuk dia..." 


Dari kejauhan aku mendengar iringan nada yang menyaut secara samar-samar. Kata - katanya seperti ini, aku tulis di buku yang selalu aku bawa di bangku senja. Liriknya begitu. Aku mulai menikmatinya dan perlahan menutup buku ku lalu mulai berhalusinasi tentang mimpi dan senja. 





*di ke-ambigu-an senja yang terik
YIEN 




Lampung, 26 Juni 2013 


Posted by Unknown | File under :
Seperti biasa,
Pagi ini, aku ditinggal di dalam 
ruang sepi nan sunyi,sendiri. 
Hal yang biasa aku lakukan hanya merenung dan 
mengulas kembali rautan wajahku akhir - akhir ini. 
Kembali aku lihat sosok (mereka) di dalam kehidupanku. 


Sempurna! Parfaite! 

Kasih yang sungguh pekat
Cinta yang tak pernah terbias 
Sayang yang menyelimuti kerinduan
Sabar yang selalu menggaruk malam 
Tetesan air mata yang mengulas tenaga 
Pikiran yang menginginkan lepas dari sangkarnya
Jujur yang tak henti menuai kebenaran

Oh Tuhan, aku ada karna mereka. Dan mereka sungguh sempurna. Sungguh - sungguh sempurna. Tak satupun aku bayangkan jika aku harus kehilangan mereka yang begitu kau ciptakan sempurna. 


Maka,,,
Bawalah aku ke ambang air yang tenang dan sejuk agar aku bisa merasakan sentuhan tangan mereka menyentuh ketenangan air saat ini. Ijinkan aku untuk masih bernafas membalas segala kesempurnaan yang tertunda itu, Tuhan. Jika waktunya tiba nanti dan semua telah selesai, aku akan dengan mantap mengatakan : 

"Ya, sekarang! Terimakasih, waktu" 





Jangan merangkak dalam keraguan, 
tetapi berlarilah dalam keyakinan! 
YIEN


Rabu, 12 Juni 2013

Posted by Unknown |

Kamu, kamu itu benar-benar istimewa. Membuat hati dan pikiran ini tak berhenti untuk berkhayal tentangmu, tentang moment itu.

Moment menunggu empat jam di terminal, menutup mata berjalan ke satu titik yang akhirnya aku pun gagal, memakan brownis kesukaanku, makan khas magelangan, soto yang menggodaku di pagi hari, onde-onde yang menggugah selera ketika lelah datang disore itu, meminum es krim dengan cara yang konyol, menangis disandaran pundakmu, menggendongku ketika aku ingin manja dan meminta kasih sayangmu, kecewa dan bertindak harus meninggalkanmu malam-malam hanya karna satu noda yang akhirnya aku terhalang oleh pelukan kasih sayangmu, pantai dan pemandangan yang luar biasa disudut itu bersamamu, kau mengikatku dengan peralatan  seadanya lalu canda tawa pun terurai waktu itu dan yang terakhir adalah moment dimana kau mulai menyentuh bibirku perlahan, seolah mengatakan "aku sayang kamu" 



YIEN 
 

Selasa, 11 Juni 2013

Posted by Unknown |

Pernah gak kamu coba mengenang tentang kita?

Coba bayangkan Pertama kali kita kenal?
Bagaimana kita bisa dekat?
Kemana saja kita pergi?
Apa saja yang kita lewati berdua?

Saat kita marahan dan baikan...
Saat kita menangis bersama...
Saat aku tertawa karenamu..
Saat aku bertingkah konyol di depanmu...
Saat pelukanmu menenangkanku...
Saat aku marah-marah dan buatmu penat ?

Bayangkan saat itu tak ada lagi...
Tiba-tiba suara cerewet aku gak ada..
Saat gak ada miss call dari aku lagi...
Tak ada teleponku yang harus kamu angkat...
Tak ada smsku yang harus kamu balas..
Tak ada PING!!! yang menaikkan emosimu...
Tak ada suara marah dan tangisanku yang memuakkan kamu lagi..

Saat itu apa kamu LEGA ??

Selasa, 28 Mei 2013

Posted by Unknown | File under :
Lagi.. 
Sekali lagi.. 

Aku harap ini keputusan yang tepat terhadap waktu. Aku tak meminta lebih. Aku hanya ingin tenang.
Benar - benar tenang. 
Sendiri dan terus terang, hanya sendiri. Paham bukan?
Tak ada yang halangi. 
Tak ada yang mampu menghambat mimpiku. Termasuk tekatku. 

Tak munafik, aku sama seperti mereka yang selalu mengejar waktu dan mimpi lima centimeter didepan penglihatannya.
Tetapi...
Bermimpi itu tidak salah, yang salah adalah ketika mimpi itu tidak berani kamu raih dan memberhentikannya sejenak sebelum itu dicoba. Iya, seperti mimpi ini. Mimpi yang sudah terlalu larut kubawa dalam genggaman nadiku. Yang entah sampai kapan akan aku genggam. Entahlah! 

Mulai... 
Jenuh. Penat. Sumpek. Stress. Pusing. 


Iseng aku bertanya, Lalu sampai kapan aku merasakan hal ini terus menerus? 
Jawabnya simple. 
Sekarang, baiknya... 
Aku pergi sementara. Menghilang sejenak dari kehidupan yang nyata, lalu perlahan mencari kejatian nafasku. Rasanya ingin kulukiskan kenangan terindah selama ini diatas kanvas putih, tempat biasa aku merajut benang. Ingin aku rangkai lagi kesalahan rajutanku dari awal hingga menjadi sebuah rajutan dan barang yang menarik lagi. 

Aku butuh semangat. Aku butuh tenang. Aku butuh sosok yang mampu mengatakan bahwa aku masih dibutuhkan. Aku butuh pemikiran jernih sebelum semua mimpi itu nantinya akan aku raih. Aku butuh semua. Semua yang telah lama menelan ludahku secara perlahan. 

Mereka? Jauh. 
Lebih baik, aku bernafas sejenak dari sini untuk bisa melihat mereka tersenyum kembali. Setidaknya, ketika aku kembali semua menjadi lebih baik lagi. 
Termasuk kamu... 

MIMPI-KU! 



*Salam Mimpi* 
Serpong, 29 Mei 2013 | 00: 38
YIEN

Kamis, 23 Mei 2013

Posted by Unknown | File under :
Awalnya aku tidak pernah percaya dengan namanya "Kehidupan" yang orang selalu bilang, ini istimewa. Mananya yang istimewa, menurutku dulu. Ya, tidak semua berkomentar bahwa hidup itu indah, adapun sebagian dari mereka yang merasakan sedikit kekecewaan dengan  yang namanya "Kehidupan". Sama sepertiku sekarang. 

Aku bukan manusia yang selalu kokoh pada pendirian, ya begitulah sebagian mengatakannya kepadaku. 
"Indah itu plin plan orangnya, gak teguh, gak tegas!" 

Balik saja ke topik. 
Aku dulu memiliki pemikiran yang tak sepenuhnya nalar. Semua aku pikir dengan emosi dan pemikiran sesaat. Setelah beranjak menjadi dewasa, pemikiranku berubah tentang yang namanya itu tadi "Kehidupan". 

Ternyata, ini ya yang namanya hidup. Kadang aku pun harus merasakan diatas, kadang aku di bawah, kadang aku sendiri, kadang aku merasakan ramai, kadang aku buta, kadang aku dengan mudahnya melihat, kadang aku tertawa lebar untuk mereka, kadang aku menangis merintih melihat waktu, kadang aku gembira yang begitu bahagia, kadang pun aku harus merasakan terpuruk dan kecewa, kadang aku makan dan kadangpun aku lupa bagaimana rasanya nasi. Tetapi, ya ini hidup. Dan memang harus begini. 

Apapun yang diberikan Tuhan pada hidupku, kapanpun dan dimanapun aku berada. Aku tidak pernah menyesal. Aku selalu merasa puas. Puas dengan kehidupan. Tidak ada yang salah dalam mengenal dunia.
Aku terima dan aku jalani. Aku belajar bersyukur dari sebuah arti kehidupan. Terimakasih waktu, Terimakasih cinta dan Terimakasih Tuhan. :) 


#YIEN
Serpong, 24 Mei 2013 | 02:40 WIB 

Minggu, 19 Mei 2013

Posted by Unknown | File under :
"Pukul saja saya" 
"Hina saja saya"
"Tampar saja saya"

Jika itu membuat Anda menjadi puas. 
LAKUKAN! 


Saya tidak memaksa Anda melakukannya, tetapi jika itu yang terbaik. Lakukan. Daripada saya harus menerima keadaan yang seperti ini. Keadaan yang hampir tiap hari menggerogoti hati saya,perlahan. Hingga rapuh. 

.
..
...

Bosan? Saya juga. Anda kira tidak. Saya bahkan hampir mati karna Anda, diri Anda. Saya boleh bilang ini seperti layang - layang yang menggantung dalam uluran benang. 

Menggantung di benang yang seakan mengambang dialunan arah angin. Arah angin yang tak tentu arahnya dan tujuannya. 

Saya harap Anda tahu. Saya disini kokoh memegang benda ini. Dan sambil menunggu gelap, saya tetap berada disini. Di lapangan yang luas, hijau, ramai dan sendiri. Hanya sendiri.  

Waktunya sore pun saya tetap menunggu sampai angin itu datang. Saya tidak menyerah,kok. Saya tetap ingin terbangkan ini walaupun saya tahu, saya tidak bisa terbangkan layang ini jauh kemana hati dan pikiran saya inginkan. Tapi Anda? Sudahlah, sepertinya saya memang harus menyerah. 

Hari semakin gelap. Matahari yang indah, yang terpancar pagi hari tadi sudah tak menampakkan senyumannya lagi. Kembali. Saatnya saya pulang, pulang kerumah untuk membereskan semuanya. Memperbaiki layang saya yang gagal untuk terbang. Menyimpannya kembali dalam kotak mainan yang sudah saya jaga sekian lama. 

Tujuan saya, jika saya gagal hari ini. Saya akan coba lagi esok hari. Tetapi rupanya, saya sudah mencoba puluhan kali. Saya tidak bakat. Saya yakin. Lebih baik, sekarang saya simpan mainan tradisional ini lalu membuat sebuah mainan baru yang mungkin bisa membantu saya dalam hal "menghibur" diri. 





*SalamAmbigu
YIEN 
Serpong, 19 Mei 2013 





Sabtu, 18 Mei 2013

Posted by Unknown | File under :
Buta tentang kamu.. 
Tak peduli orang berkata apa tentang kamu.. 
Tak peduli orang katakan "dia bukan pria baik" 
Tak peduli orang katakan kamu jahat 
Tak peduli lagi orang katakan yang terburuk sekalipun tentangmu.. 

Yang kutahu, aku bahagia ada di sampingmu.. 
dan kamu .. 

Kamu sempurna. Istimewa dihati. 
Selalu kusimpan disini. 
Tempat dimana hati dan pikiranku 
menyatukan panas dan dingin .. menyatukan langit dan bumi 
menyatukan hati dan waktu 


Terimakasih kamu.. 
Terimakasih untuk cinta, hati, dan waktu. 




Sudut malam minggu yang merindu
*untuk kamu yang  ada dihatiku

YIEN 

Serpong, 19 Mei 2013 ; 1:39 AM

Senin, 13 Mei 2013

Posted by Unknown | File under :
Rabu, 08 Mei 2013 ; 20:30 WIB 

Hari ini, aku tiba di Bandara Jogjakarta, Adi Sucipto. Aku berdiri tepat di depan kfc sambil melihat jam yang ada di handphoneku. Menunggu. Tak lama, ia datang. Menjemputku. Mengantarkanku dari bandara menuju tempat dimana sepupu aku, Lia bekerja. 
Waktu ia datang, penuh dengan senyuman berharga di depanku. Senyumnya memang tak berbohong pada mataku, ia manis. 
"Ayo, kita pulang" ucapnya tersenyum padaku. 
Kemudian ia membawa tas koperku menuju parkiran. Bahagia saat bisa duduk berdua dengannya sambil merajut malu. Tertawa, cerita, bahagia rasanya. Entah, aku bingung waktu itu. Ada apa dengan hatiku. Entahlah. Yang jelas, ini sudah LUNAS ucapku dalam hati. 
Berbincang sedikit dengan sang malam bersamanya, kemudian sampailah kami di kedai tempat sepupu ku bekerja. Istirahat, bercerita, celoteh masa lalu, dan kemudian pergi lagi. Kami berdua bermain - main bersama :) 


Kamis, 09 Mei 2013

Hari ini waktunya aku meliput berbagai keindahan kerajinan tangan khas Jogjakarta. Seperti schedule yang telah aku rangkai waktu aku diserpong. Nyatanya, sebenarnya kali ini aku harus liburan untuk sementara waktu karena jenuh dengan pergelutan kuliah yang begitu kaku, tetapi harapanku tak seindah aku mengharap bulan datang.. Aku harus menjalankan tugasku untuk memberikan beberapa berita penting tentang Jogjakarta khususnya kerajinan tangan khas  Jogjakarta. 

Aku bangun pagi pukul 09:00 (tapi menurutku pagi, karena aku tak biasa bangun jam segini di waktu liburku). Bergegas aku mandi, lalu berpakaian layaknya seorang jurnalis yang siap bertempur bertemu para narasumber yang luar biasa disana. Aku pergi berdua, waktu itu. Bersama sepupuku menggunakan scooter matic yang berbody kecil, hitam, dan cute (menurutnya). Kami melawan terik matahari siang itu, berdua sambil berceloteh tentang waktu dan memberanikan diri menerobos keindahan Jogjakarta hingga tiba di Bantul. Cukup jauh. "Dua wanita perkasa" ucapnya. 

Pertama, aku dibawa ke tempat bulik ku untuk meminta Mas Ata (anaknya) untuk mengantarkanku pergi meliput sebagian dari hasil kerajinan yang ada disana. Aku menemukan khas asli Jogja ya dari sini. Dan aku baru menyadari, ternyata Indonesia benar - benar kaya. Kaya akan semua pengalaman kehidupan dan seni tentunya. 

Kerajinan perak, kerajinan tas kulit telah ku raih siang ini bersama mas Ata dan sepupuku. BERHASIL! Lalu pulang ke rumah bulik ku dan bercerita bersama tentang kehidupan yang sederhana. Simple. Dia hanya hidup dibatasi dengan sebuah toko kecil yang ramai akan pengunjung. Di lengkapi dengan sebuah perabotan rumah tangga yang sudah lama tinggal bersamanya. Kira - kira itu sudah puluhan tahun. Di warung kecilnya itu berisi satu kasur dan satu televisi untuk menemani mereka menghibur diri disela - sela kejenuhan waktu. Memang benar. Ini Indonesia. Tak ada yang meng-Indonesia selain ini. 

Pamit pulang. Lalu pergi meninggalkan bulik dan mas Ata. Sedih. Tetapi, masih banyak tugas lain, jadi tak apalah. Suatu hari nanti, aku pasti akan bertemu dengan orang hebat ini. 
Sepulang dari sana, aku mampir ke tempat pembuatan patung yang terkenal di daerah Kasongan, Bantul, Jogjakarta. Meliput sebentar, lalu putar arah menuju kota Jogjakarta untuk pergi ke gereja karena hari ini adalah Hari Kenaikan Yesus Kristus. 

Pukul 18:00 WIB kami sudah siap untuk pergi gereja. Nyatanya kami pun telat, karena salah satu dari kami pun ada yang telat menjemput tetapi its not problem. Aku, dia, sepupu dan gebetan barunya (katanya). Tidak duduk. Berdiri. Menunggu waktu. Bertahan. Menahan dinginya malam yang mulai menggigit pori - poriku secara perlahan. Terkadang aku didekap oleh pelukannya yang hangat. Suasana yang tidak bisa kulupakan saat bersamanya.

Pulang gereja, kami melanjutkan untuk makan malam di sebuah kedai yang berisi khas "Babi". Makan bersama berjalan biasa. Lalu, pulang dan kami berpencar. Aku di temani oleh dia mengerjakan tugas deadlineku, sedangkan mereka berdua pergi menikmati indahnya malam itu, berdua. Benar - benar berdua.


Jumat, 10 Mei 2013 

Hari ini, sepupuku tidak bisa mengantarkan aku berlibur karena ia harus mengikuti panitia acara IT di kampusnya. Yasudah, apa boleh buat? Aku ditemani olehnya keliling Jogjakarta. Melelahkan. Kami berdua ke Taman Sari, Keliling Jogja, dan kemudian terhenti disebuah rumah makan "Kedai Coda" untuk beristirahat sejenak dan berceloteh tentang hubungan kami yang begitu unik. Agak wagu, tapi itu lucu. 

Setelah itu, kami berdua pulang. Hari sudah semakin sore, sesuai jadwal scheduleku, aku akan pergi ke Wates kemudian ke tempat simbahku tercinta, tetapi nyatanya waktu tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sepupuku yang akan mengantarkanku pun molor hingga 3 jam dari schedule awal. Oke, aku memutuskan untuk tidak menginap di tempat simbahku *padahal sudah dua tahun tidak bertemu :( 

Mau tidak mau. Aku mengikuti jadwal yang terancang cukup berantakan ini. Aku pergi dari Jogja pukul 18:00 WIB. Lagi dan lagi kami berdua menempuh perjalanan yang cukup jauh. Anda tahu? Saya yang mengendarai scooter matic dia sampai ke wates dengan keadaan ngantuk TOTAL! Bayangkan saja. Sampai di wates, aku bertemu Mas'ku dulu. Istirahat. Makan. Lanjut ke tempat bude. Kira - kira waktu itu pukul 23:00 WIB. Tanpa mandi, tanpa cuci muka, tanpa ganti baju aku langsung memejamkan mataku tanpa peduli lingkungan sekitarku. Aku terlelap dan benar - benar lupa apa yang terjadi, yang kutahu. Aku lelah. 


Sabtu, 11 Mei 2013 

Hari ini aku bangun pagi pukul 10:00 WIB dan kelabakan. Aku harus ke tempat nenekku hari ini dan membelikan beberapa oleh - oleh untuk teman - teman dan kerabatku disini, gading serpong. Lagi - lagi waktuku terbagi - bagi. Aku menuju rumah nenekku pukul 12:00 WIB dan tiba disana pukul 13:10 WIB. 

Wanita dengan jarik dan baju seadanya itu sedang berjalan menuju jalan aspal depan rumahnya, masih seperti wajah yang biasanya. Ia tak berubah. Tak berubah sedikitpun. Aku merindukan senyumnya dan celotehannya. Ia merangkulku dan memelukku seketika aku datang. Ia meneteskan air matanya untuk kesekian kali dan mengatakan "aku ki nunggu koe,nduk" 

Berbincang sejenak dengannya, aku menjelaskan mengapa aku tidak bisa menginap lalu ia berekspresi begitu kaget dan panic. Ia mencoba mengerti tentang waktuku dan usahaku. Getun. Ya, bagaimana tidak? Waktuku bertemu dengannya hanya dibalas dengan 2 jam setelah 2 tahun tidak pernah bertemu. Waktu begitu kejam. 

Dua jam pun telah berlalu, aku pamit pergi meninggalkannya. Seorang diri. Ya, dia memang tinggal sendiri di rumah itu. Wanita pemberani, tangguh, pribadi yang kokoh, kuat, bertanggungjawab, jujur dan setia. Senyumnya yang masih bisa aku kenang hingga kini, senyuman lepasnya ketika ia bisa menjadikan semua anak-anaknya seorang yang sukses akan kehidupan.

"Tuhan, kau maha baik dapat menciptakan manusia yang sempurna seperti simbah. Jaga dia baik-baik disana, Tuhan. Berilah usia yang panjang hingga ia masih tetap bertahan untuk kami, para cucunya, para anaknya, dan keluarganya. Berilah ia kesehatan, keselamatan, dan rejeki yang cukup" doaku dalam hati saat aku menuju perjalanan Jogjakarta. 

Ia menangis. Benar - benar menangis saat ia melepaskan aku pergi. Ia sungguh mengeluarkan air matanya hanya untukku. Menggengam tanganku erat. Dan memelukku kencang. Hingga kini, aku masih bisa merasakannya. Pelukan dan baunya pun khas. Aku sayang simbah. 

--Pliss, gak mau banget nulis gini jadi galau sendiri-- 

Lanjut.. 
Aku kemudian mengendarai scooter matic milik sepupuku lagi menuju Jogjakarta. Tiba malam hari. Jalan sebentar. Membeli makan. Bungkus. Lalu, sepupuku ingin bekerja maka ia mengijinkan aku untuk bermain bersama "dia" malam ini. Aku tak kemana - kemana. Aku hanya berceloteh tentang waktu (lagi) dan bercanda gurau bersamanya sambil menunggu waktu untuk memanggilku pulang kembali ke gading serpong. Malam itu, malam minggu. Dan itulah malam terakhirku berada disana. 

Hingga larut kami bercanda dan mengukir keindahan hati kami masing - masing. Kami mungkin sedang di mabuk asmara. 


Minggu, 12 Mei 2013 

Pagi hari, pukul 05:00 WIB. Ia membangunkanku dari tempat tidurnya, sepertinya aku semalam menginap disana karena terlalu capek hingga aku tertidur pulas di kasur kesayangannya itu. Bukan hal yang wagu lagi bagiku. Karena sepupuku pun mengerti akan keadaanku. Aku lelah. 

"Bangun,ndah" 
"Hoam... sekarang jam berapa?" 
"06:20. Jadi Sunmor (Sunday Morning)?" ucapnya sambil mengusap - usap kening dan rambutku. Seperti membangunkanku dengan kata - kata lembut dan halus. 

Tak lama, aku bangun lalu mencuci mukaku. Bersiap. Karena hari ini adalah hari terakhirku disana. Aku menghubungi sepupuku, ternyata ia juga baru saja bangun, ia tertidur di kedai tempat ia bekerja. Aku bertemu dengannya disana, lalu kami bertiga pergi sebentar untuk Sunday Morning di arah UGM. Melihat banyak orang berlalu lalang, berjualan, memasarkan apa yang mereka jual dengan harga yang cukup terjangkau. Aneka makanan, dagangan seperti baju, accessories, minuman, hingga peralatan handphone sekalipun ada. Lengkap. Benar - benar lengkap. 

Tak lama disana, kami pulang. Sarapan disebuah warung kecil belakang kampus UPN dan menunggu waktu. Setelah selesai, kami bertiga pulang ke kos sepupuku untuk mandi dan bersiap - siap. Setelah semua beres. Mereka berdua menghantarkanku ke Bandara dan aku meninggalkan mereka berdua, keluarga, simbah dan semua kenangan indah nan manis bersama mereka semua. 

Terimakasih waktu. 
Terimakasih cinta. 
Terimakasih kesempatan. 
Terimakasih kehidupan. 
Terimakasih nafas. 
dan... 
Terimakasih TUHAN YESUS :) 




Di Taman Sari... Bersama dengan adik - adik hebat :) 


Aku dan Dia di salah satu sudut Taman Sari...


 Aku dikeheningan kamarnya...  
Candid by Jack Indraly. Wow! 

 He is mine -- Candid. 


 Simbahku yang sempurna...

Tempat hasil industri perak, Bantul -- Liputan Berita. 





Tempat kerajinan kulit , Bantul.













Tempat kerajinan patung dari keramik, Kasongan. 


*mengenang malam Jogja* 
YIEN 
Serpong, 14 Mei 2013 ; 14:06 WIB